Pada dasarnya sifat dan tingkah laku manusia, kalau tidak mengarah ke sesuatu yang baik, pastinya ya berujung ke sesuatu yang negatif. Hal ini berlaku untuk semua orang dan semua kalangan. Dan sifat, sikap, kepribadian dan tingkah laku pada seorang anak. Kesemuanya dicetak atau dibuat dari hasil cara didik orang tua, keluarga dan karena pengaruh lingkungan tempat tinggal si anak tadi.
Jadi pada intinya, sifat dan tingkah laku anak broken home sama saja dengan anak-anak yang memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia lainnya. Semuanya kembali kepada faktor yang sudah tersebut diatas, yakni orang tua, keluarga dan lingkungan tempat tinggal si anak.
Akan tetapi rasio tingkat kenakalan dan juga rasio tingkat kesedihan pada anak broken home lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari keluarga yang normal. Hal ini terjadi karena retaknya, atau rusaknya rumah tangga, hancurnya hubungan antar orang tua, antara ibu dan ayah dan juga rusaknya hubungan antara orang tua dan anak.
Dari kesemuanya itu, maka dapat kita temui banyak anak broken home yang memiliki tingkah laku dan sifat yang cukup memprihatinkan. Kalau mereka tidak mendapatkan penanganan yang tepat, pasti akan terjadi yang namanya kenakalan remaja, maupun juga anak broken home yang sedih dan menutup diri.
# Sifat dan tingkah laku anak broken home
1. Pendiam
Mengapa banyak anak broken home yang pendiam, pemalu dan seringkali merasa minder dan kurang percaya diri ?. Jawabannya cukup mudah, mereka menjadi pendiam karena mereka memikirkan banyak beban dan hari-harinya dipenuhi dengan kesedihan dan penderitaan.
Sebagian anak broken home bahkan mengalami berbagai kejadian yang tidak mengenakan setiap harinya. Misalnya dimarah-marahi orang tua, di pukul, mendengar konflik antara ayah dan ibu. Dan kesemuanya, Berbagai pengalaman menakutkan tersebut dapat membuat seorang anak menjadi terganggu psikisnya. Akibatnya mereka akan cenderung menjadi pribadi yang pendiam, minder dan pemalu.
2. Sedih dan menutup diri
Seperti yang tersebut diatas. Kehidupan sehari-hari anak broken home sangat berbeda dengan kehidupan anak normal lainnya. Hari-hari mereka dipenuhi dengan kesedihan, kesepian, kurang perhatian, kurang kasih sayang, dan bahkan ada sebagian anak broken home yang dicampakan oleh orang tuanya. Mereka seolah dibuang oleh ayah dan ibunya. Mereka anak broken home ada saja yang dititipkan ke kakek-nenek, paman-bibi dan sebagainya. Pastinya hal yang demikian sungguh sangat menyedihkan.
3. Minder
Seperti yang tersebut diatas. Karena anak broken home seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak wajar, kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi terganggu perkembangan psikisnya. Akibatnya mereka akan seringkali menjadi orang yang penakut, pendiam, minder dan pemalu.
4. Memiliki jiwa pemberontak
Sebagian anak broken home, ada yang melampiaskan kekesalan dan amarahnya dengan jalan memberontak. Mereka sudah muak mendengar dan melihat pertengkaran antara ayah dan ibunya.
Akibat dari semua itu, tak jarang banyak anak broken home yang menjadi nakal. Suka membuat onar disana-sini. Semuanya mereka lakukan karena kurangnya kasih sayang dan perhatian yang ditujukan kepada mereka. Mereka mencoba untuk mencari kebahagiaan dan mencoba untuk melupakan semua masalah yang dihadapinya dengan cara yang salah.
5. Nakal
Yap seperti yang sudah tersebut diatas. Apabila orang tua sudah tidak peduli lagi dengan anaknya, tidak peduli dengan perasaannya, tidak mau tahu dengan apa yang terjadi padanya. Maka sudah wajar si anak akan merasa sedih. Mereka para anak broken home akan sering bertanya-tanya, "mengapa semua ini terjadi padaku, andai saja bla bla", dan sebagainya.
Dari berbagai masalah dan kurangnya perhatian, kasih sayang dan pengawasan dari orang tua. Mereka anak yang broken home akan berbuat sesuatu yang kiranya dapat menarik perhatian orang, dan berbuat sesuatu yang kiranya dapat membuat mereka menjadi bahagia. Dan tak jarang banyak anak broken home yang terpengaruh dengan lingkungan yang salah. Akibatnya mereka menjadi anak yang nakal.
6. Mendendam
Jika salah satu atau kedua orang tua sudah menyakiti perasaan si anak. Orang tua tidak bertanggung jawab terhadap anaknya. Otomatis si anak akan menyimpan rasa benci dan perasaan dendam di hatinya.
7. Mudah tersinggung
Ya sudah pasti adanya, mereka akan sangat mudah tersinggung jika berbicara mengenai keluarganya, mengenai orang tuanya. Mereka akan merasa sedih, atau juga malah merasa marah jika diharuskan untuk membahas masalah ayah dan ibunya.
8. Sulit mengontrol emosi
Karena banyaknya beban didalam hidupnya, karena seringkali mengalami masalah dalam kehidupan di rumahnya. Maka sudah wajar si anak akan banyak mengalami tekanan dan beban mental yang berat. Sehingga hal ini dapat menganggu psikisnya. Pada akhirnya mereka mudah sekali merasa sedih, berputus asa dan juga marah.
9. Penakut
Karena seringkali mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Baik itu kekerasan secara tidak langsung, misalnya seperti melihat pertengkaran orang tua dan juga melihat berpisahnya orang tua. Atau juga malah seringkali dimarahi dan dipukuli oleh ibu atau ayah.
Hal tersebut tentunya dapat membuat si anak menjadi pribadi yang penakut. Entah itu mereka takut salah dalam melakukan sesuatu, takut mengambil keputusan, takut untuk mengambil resiko dan sebagainya. Intinya trauma berat lah.
10. Nekat
Yap, karena kurang harmonisnya keluarga. Tak jarang banyak anak broken home yang nekat. Mereka tak jarang sering memberontak, minggat dari rumah, pergi dari rumah, terjerumus ke dalam lembah hitam, lingkungan yang buruk. Entah itu terjebak dalam lembah obat-obatan, narkoba, miras, zina dan sebagainya. Tentunya semua ini tidak akan terjadi jika orang tua dan keluarganya perhatian, menyayanginya dan mendidiknya dengan baik dan benar.
11. Sulit percaya kepada orang lain
Karena pengalaman buruk yang dialaminya, karena trauma dengan berbagai hal negatif yang dialaminya. Sang anak otomatis akan mengembangkan perasaan curiga yang berlebihan. Sehingga mereka sangat sulit sekali dengan yang namanya percaya terhadap orang lain. Dan yang parah malah ada yang sama sekali tidak mau menikah dan sebagainya, karena takut mengalami nasib yang sama seperti yang terjadi dengan orang tua dan dirinya.
12. Egois
Yap, karena mereka kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Tak jarang dari lamanya proses hidup yang ia jalani dengan penuh kesedihan. Dari hari kehari selalu kesepian. Mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan sebagaimana keluarga non broken home di luar sana.
Dari semua pengalaman buruk yang dialaminya. Mereka mengembangkan sifat dan sikap, dimana mereka akan mengikuti apa kata hati atau pikirannya. Pokoknya hatinya mau, ya itu yang akan dilakukan, jika tidak ya tidak. Pokoknya semaunya sendirilah.
13. Lebih cepat dewasa
Anak broken home kebanyakan akan mengalami yang namanya dewasa sebelum waktunya. Banyak anak-anak broken home usia sekolah, sd dan smp misalnya. Mereka mau tidak mau harus menjalani hidup yang keras. Dan dari berbagai tempaan hidup yang dialaminya. Mereka akan mengembangkan pikiran atau pemahaman yang sangat jauh sekali dari umurnya. Bisa dibilang lebih dewasa daripada anak sepantarannya.
Perlu diingat, ke-13 hal yang tersebut diatas tidak akan terjadi jika anda, sebagai ayah atau ibu, maupun sebagai keluarga. Menyayangi, memperhatikan dan mendidik anak anda, atau cucu, atau keponakan anda yang broken home tadi dengan baik dan ikhlas.
Jika mereka anak yang broken home dididik dengan baik, baik itu mulai dari pendidikan agama, moral kehidupan, bermasyarakat dan ilmu pengetahuan. Maka tidak ada itu yang namanya anak broken home yang nakal atau depresi. Pasti mereka akan menjadi anak yang baik dan bijaksana dalam menyikapi hidup dan kehidupan.
Jadi pada intinya, sifat dan tingkah laku anak broken home sama saja dengan anak-anak yang memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia lainnya. Semuanya kembali kepada faktor yang sudah tersebut diatas, yakni orang tua, keluarga dan lingkungan tempat tinggal si anak.
Akan tetapi rasio tingkat kenakalan dan juga rasio tingkat kesedihan pada anak broken home lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari keluarga yang normal. Hal ini terjadi karena retaknya, atau rusaknya rumah tangga, hancurnya hubungan antar orang tua, antara ibu dan ayah dan juga rusaknya hubungan antara orang tua dan anak.
Dari kesemuanya itu, maka dapat kita temui banyak anak broken home yang memiliki tingkah laku dan sifat yang cukup memprihatinkan. Kalau mereka tidak mendapatkan penanganan yang tepat, pasti akan terjadi yang namanya kenakalan remaja, maupun juga anak broken home yang sedih dan menutup diri.
# Sifat dan tingkah laku anak broken home
1. Pendiam
Mengapa banyak anak broken home yang pendiam, pemalu dan seringkali merasa minder dan kurang percaya diri ?. Jawabannya cukup mudah, mereka menjadi pendiam karena mereka memikirkan banyak beban dan hari-harinya dipenuhi dengan kesedihan dan penderitaan.
Sebagian anak broken home bahkan mengalami berbagai kejadian yang tidak mengenakan setiap harinya. Misalnya dimarah-marahi orang tua, di pukul, mendengar konflik antara ayah dan ibu. Dan kesemuanya, Berbagai pengalaman menakutkan tersebut dapat membuat seorang anak menjadi terganggu psikisnya. Akibatnya mereka akan cenderung menjadi pribadi yang pendiam, minder dan pemalu.
2. Sedih dan menutup diri
Seperti yang tersebut diatas. Kehidupan sehari-hari anak broken home sangat berbeda dengan kehidupan anak normal lainnya. Hari-hari mereka dipenuhi dengan kesedihan, kesepian, kurang perhatian, kurang kasih sayang, dan bahkan ada sebagian anak broken home yang dicampakan oleh orang tuanya. Mereka seolah dibuang oleh ayah dan ibunya. Mereka anak broken home ada saja yang dititipkan ke kakek-nenek, paman-bibi dan sebagainya. Pastinya hal yang demikian sungguh sangat menyedihkan.
3. Minder
Seperti yang tersebut diatas. Karena anak broken home seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak wajar, kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi terganggu perkembangan psikisnya. Akibatnya mereka akan seringkali menjadi orang yang penakut, pendiam, minder dan pemalu.
4. Memiliki jiwa pemberontak
Sebagian anak broken home, ada yang melampiaskan kekesalan dan amarahnya dengan jalan memberontak. Mereka sudah muak mendengar dan melihat pertengkaran antara ayah dan ibunya.
Akibat dari semua itu, tak jarang banyak anak broken home yang menjadi nakal. Suka membuat onar disana-sini. Semuanya mereka lakukan karena kurangnya kasih sayang dan perhatian yang ditujukan kepada mereka. Mereka mencoba untuk mencari kebahagiaan dan mencoba untuk melupakan semua masalah yang dihadapinya dengan cara yang salah.
5. Nakal
Yap seperti yang sudah tersebut diatas. Apabila orang tua sudah tidak peduli lagi dengan anaknya, tidak peduli dengan perasaannya, tidak mau tahu dengan apa yang terjadi padanya. Maka sudah wajar si anak akan merasa sedih. Mereka para anak broken home akan sering bertanya-tanya, "mengapa semua ini terjadi padaku, andai saja bla bla", dan sebagainya.
Dari berbagai masalah dan kurangnya perhatian, kasih sayang dan pengawasan dari orang tua. Mereka anak yang broken home akan berbuat sesuatu yang kiranya dapat menarik perhatian orang, dan berbuat sesuatu yang kiranya dapat membuat mereka menjadi bahagia. Dan tak jarang banyak anak broken home yang terpengaruh dengan lingkungan yang salah. Akibatnya mereka menjadi anak yang nakal.
6. Mendendam
Jika salah satu atau kedua orang tua sudah menyakiti perasaan si anak. Orang tua tidak bertanggung jawab terhadap anaknya. Otomatis si anak akan menyimpan rasa benci dan perasaan dendam di hatinya.
7. Mudah tersinggung
Ya sudah pasti adanya, mereka akan sangat mudah tersinggung jika berbicara mengenai keluarganya, mengenai orang tuanya. Mereka akan merasa sedih, atau juga malah merasa marah jika diharuskan untuk membahas masalah ayah dan ibunya.
8. Sulit mengontrol emosi
Karena banyaknya beban didalam hidupnya, karena seringkali mengalami masalah dalam kehidupan di rumahnya. Maka sudah wajar si anak akan banyak mengalami tekanan dan beban mental yang berat. Sehingga hal ini dapat menganggu psikisnya. Pada akhirnya mereka mudah sekali merasa sedih, berputus asa dan juga marah.
9. Penakut
Karena seringkali mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Baik itu kekerasan secara tidak langsung, misalnya seperti melihat pertengkaran orang tua dan juga melihat berpisahnya orang tua. Atau juga malah seringkali dimarahi dan dipukuli oleh ibu atau ayah.
Hal tersebut tentunya dapat membuat si anak menjadi pribadi yang penakut. Entah itu mereka takut salah dalam melakukan sesuatu, takut mengambil keputusan, takut untuk mengambil resiko dan sebagainya. Intinya trauma berat lah.
10. Nekat
Yap, karena kurang harmonisnya keluarga. Tak jarang banyak anak broken home yang nekat. Mereka tak jarang sering memberontak, minggat dari rumah, pergi dari rumah, terjerumus ke dalam lembah hitam, lingkungan yang buruk. Entah itu terjebak dalam lembah obat-obatan, narkoba, miras, zina dan sebagainya. Tentunya semua ini tidak akan terjadi jika orang tua dan keluarganya perhatian, menyayanginya dan mendidiknya dengan baik dan benar.
11. Sulit percaya kepada orang lain
Karena pengalaman buruk yang dialaminya, karena trauma dengan berbagai hal negatif yang dialaminya. Sang anak otomatis akan mengembangkan perasaan curiga yang berlebihan. Sehingga mereka sangat sulit sekali dengan yang namanya percaya terhadap orang lain. Dan yang parah malah ada yang sama sekali tidak mau menikah dan sebagainya, karena takut mengalami nasib yang sama seperti yang terjadi dengan orang tua dan dirinya.
12. Egois
Yap, karena mereka kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Tak jarang dari lamanya proses hidup yang ia jalani dengan penuh kesedihan. Dari hari kehari selalu kesepian. Mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan sebagaimana keluarga non broken home di luar sana.
Dari semua pengalaman buruk yang dialaminya. Mereka mengembangkan sifat dan sikap, dimana mereka akan mengikuti apa kata hati atau pikirannya. Pokoknya hatinya mau, ya itu yang akan dilakukan, jika tidak ya tidak. Pokoknya semaunya sendirilah.
13. Lebih cepat dewasa
Anak broken home kebanyakan akan mengalami yang namanya dewasa sebelum waktunya. Banyak anak-anak broken home usia sekolah, sd dan smp misalnya. Mereka mau tidak mau harus menjalani hidup yang keras. Dan dari berbagai tempaan hidup yang dialaminya. Mereka akan mengembangkan pikiran atau pemahaman yang sangat jauh sekali dari umurnya. Bisa dibilang lebih dewasa daripada anak sepantarannya.
Perlu diingat, ke-13 hal yang tersebut diatas tidak akan terjadi jika anda, sebagai ayah atau ibu, maupun sebagai keluarga. Menyayangi, memperhatikan dan mendidik anak anda, atau cucu, atau keponakan anda yang broken home tadi dengan baik dan ikhlas.
Jika mereka anak yang broken home dididik dengan baik, baik itu mulai dari pendidikan agama, moral kehidupan, bermasyarakat dan ilmu pengetahuan. Maka tidak ada itu yang namanya anak broken home yang nakal atau depresi. Pasti mereka akan menjadi anak yang baik dan bijaksana dalam menyikapi hidup dan kehidupan.
13 Sifat dan tingkah laku anak broken home
4/
5
Oleh
Yorn
Semua komentar di moderasi terlebih dahulu. Jadi komen anda tidak akan langsung tampil.