Untuk mengetahui seseorang atau lebih tepatnya untuk mengetahui si dia anak yang broken home atau bukan, tentunya hal ini akan sangat menyulitkan. Karena pada dasarnya hampir tidak ada bedanya penampilan, tingkah laku, dan juga cara bicara anak yang broken home dengan anak yang memiliki keluarga yang normal. Semuanya tergantung dari didikan dan latar belakang keluarga dan orang tuanya masing-masing.
Jadi untuk mengetahui si dia anak broken home atau tidak. Anda harus menanyakan secara langsung kepadanya. Tanyakan pada teman anda, apa kamu anak korban broken home atau tidak 😂 #akward momen.
Nah, pada dasarnya anak yang broken home memiliki kecenderungan untuk bertindak di luar batas kewajaran anak-anak normal lainnya. Batas kewajaran yang saya maksud disini diantaranya adalah . . .
1. Kenakalan remaja
Anak yang cenderung memiliki bakat sifat extrovert yang juga berada di lingkungan keluarga yang broken home. Mereka cenderung akan mengekspresikan dirinya, mengekspresikan kekesalan yang ada dalam dirinya. Kekesalan dan kemarahan karena kondisi orang tua dan keluarganya, kedalam mode yang namanya kenakalan remaja.
Mereka berbuat nakal, bertindak rusuh bersama teman-temannya. Guna untuk menghibur hatinya yang sedang sakit, sepi, menderita karena kehancuran rumah tangga orang tuanya. Mereka berusaha menghibur diri dan mencari perhatian dari orang-orang disekelilingnya. Dan jadilah mereka menjadi anak-anak yang nakal.
2. Menutup diri dan depresi
Seorang anak yang memiliki kecenderungan sifat introvert dan juga kebetulan berada dalam lingkungan keluarga yang broken home. Mereka akan lebih sering merasa, sering memikirkan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Akibatnya mereka cenderung lebih menutup diri, lebih sering memendam rasa, bahkan sering menyalahkan diri sendiri karena ada masalah di dalam keluarganya.
Mereka lebih sering mengalami konflik didalam batinnya. Hal ini menyebabkan mereka anak broken home yang berkecenderungan introvert, mereka akan lebih sering mengalami masalah didalam psikisnya. Misalnya seperti menjadi orang yang pendiam, pemalu, minder, kurang percaya diri, kuper, menutup pergaulan, dan depresi.
Selain menyalahkan dirinya sendiri, terkadang diantara mereka ada saja yang memendam dendam dan amarah kepada satu atau kedua orang tuanya. Dan yang lebih parah ada juga yang memiliki kebiasaan menyakiti dirinya sendiri (self injure / self harm). Karena beratnya kenyataan hidup dan tekanan mental yang ia terima.
3. Normal seperti anak yang bahagia lainnya
Ya, kembali kepada latar belakang keluarga dan orang tua (paman, bibi, kakek, nenek, tetangga, kerabat, teman, dll). Jika keluarga si anak sangat paham dan mengerti dengan kondisi si anak yang broken home tadi. Mereka selalu memperhatikannya, merawat dan mendidiknya dengan baik. Mengajarkan agama, moral dan pendidikan umum dengan baik.
Maka, ya mereka akan bertingkah wajar sebagaimana umumnya anak-anak yang memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia di luar sana.
Jadi ciri-ciri anak yang broken home ini sangat sulit ditebak jika anda tidak menanyakan sendiri pada orang yang bersangkutan. Cukup simpel begitu saja sih.
Jadi untuk mengetahui si dia anak broken home atau tidak. Anda harus menanyakan secara langsung kepadanya. Tanyakan pada teman anda, apa kamu anak korban broken home atau tidak 😂 #akward momen.
Nah, pada dasarnya anak yang broken home memiliki kecenderungan untuk bertindak di luar batas kewajaran anak-anak normal lainnya. Batas kewajaran yang saya maksud disini diantaranya adalah . . .
1. Kenakalan remaja
Anak yang cenderung memiliki bakat sifat extrovert yang juga berada di lingkungan keluarga yang broken home. Mereka cenderung akan mengekspresikan dirinya, mengekspresikan kekesalan yang ada dalam dirinya. Kekesalan dan kemarahan karena kondisi orang tua dan keluarganya, kedalam mode yang namanya kenakalan remaja.
Mereka berbuat nakal, bertindak rusuh bersama teman-temannya. Guna untuk menghibur hatinya yang sedang sakit, sepi, menderita karena kehancuran rumah tangga orang tuanya. Mereka berusaha menghibur diri dan mencari perhatian dari orang-orang disekelilingnya. Dan jadilah mereka menjadi anak-anak yang nakal.
2. Menutup diri dan depresi
Seorang anak yang memiliki kecenderungan sifat introvert dan juga kebetulan berada dalam lingkungan keluarga yang broken home. Mereka akan lebih sering merasa, sering memikirkan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Akibatnya mereka cenderung lebih menutup diri, lebih sering memendam rasa, bahkan sering menyalahkan diri sendiri karena ada masalah di dalam keluarganya.
Mereka lebih sering mengalami konflik didalam batinnya. Hal ini menyebabkan mereka anak broken home yang berkecenderungan introvert, mereka akan lebih sering mengalami masalah didalam psikisnya. Misalnya seperti menjadi orang yang pendiam, pemalu, minder, kurang percaya diri, kuper, menutup pergaulan, dan depresi.
Selain menyalahkan dirinya sendiri, terkadang diantara mereka ada saja yang memendam dendam dan amarah kepada satu atau kedua orang tuanya. Dan yang lebih parah ada juga yang memiliki kebiasaan menyakiti dirinya sendiri (self injure / self harm). Karena beratnya kenyataan hidup dan tekanan mental yang ia terima.
3. Normal seperti anak yang bahagia lainnya
Ya, kembali kepada latar belakang keluarga dan orang tua (paman, bibi, kakek, nenek, tetangga, kerabat, teman, dll). Jika keluarga si anak sangat paham dan mengerti dengan kondisi si anak yang broken home tadi. Mereka selalu memperhatikannya, merawat dan mendidiknya dengan baik. Mengajarkan agama, moral dan pendidikan umum dengan baik.
Maka, ya mereka akan bertingkah wajar sebagaimana umumnya anak-anak yang memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia di luar sana.
Jadi ciri-ciri anak yang broken home ini sangat sulit ditebak jika anda tidak menanyakan sendiri pada orang yang bersangkutan. Cukup simpel begitu saja sih.
Ciri-ciri dan tanda anak broken home
4/
5
Oleh
Yorn
Semua komentar di moderasi terlebih dahulu. Jadi komen anda tidak akan langsung tampil.