Anak broken home di sekolah ?. Kira-kira apa yang akan terjadi pada anak broken home ini ?. Untuk jawabannya sendiri tentunya sangatlah relatif. Semuanya tergantung dari faktor keluarga, lingkungan dan anak broken home itu sendiri. Jadi pada intinya jika anak broken home berada di sekolah, ya tidak ada bedanya dengan anak-anak yang sebaya dengannya.
# Anak broken home ketika di sekolah ?
1. Anak biasa
Jika perlakuan dan kepedulian anggota keluarga serta lingkungan yang ada di sekitar anak broken home ini cukup baik. Dalam artian cara mendidik dan membimbing si anak tadi. Maka otomatis si anak juga akan menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang baik. Menjadi anak yang dewasa, bijaksana, atau mungkin menjadi anak yang biasa-biasa dan normal saja. Sama halnya dengan teman-teman sekelas atau satu sekolahan lainnya. Mereka dapat berkomunikasi, bergaul dan berbicara dengan baik dan normal seperti biasa.
2. Anak yang nakal
Jika anggota keluarga dan lingkungan si anak tadi tidak baik dalam mendidik, membimbing, melindungi dan menjaga si anak korban keluarga broken home ini. Maka bisa jadi si anak tersebut akan berperilaku buruk. Mudah terbawa arus pergaulan yang negatif dan suka membuat kenakalan dan keonaran disana-sini.
Jadi tak heran, banyak kasus dimana anak korban broken home ini memiliki banyak kasus buruk di sekolah. Misalnya seperti bertindak kasar pada temannya, suka membully, bahkan dengan gurunya saja berani dan melawan.
3. Anak yang pendiam
Jika si anak ini suka memendam perasaan dan masalahnya sendiri. Dia enggan untuk melibatkan orang lain. Apalagi jika si anak memiliki bakat kepribadian introvert. Maka bisa jadi si anak akan menjadi pribadi yang pendiam saat berada dikelas atau di sekolahan. Ia akan menjadi anak yang pasif, tidak suka cari masalah dan tidak mau membuat masalah. Sehingga pada akhirnya ia akan enggan mengemban tugas atau tanggung jawab dan bersikap ogah-ogahan.
4. Anak yang terbully
Nah, tipe yang terakhir ini cukuplah miris. Sudah mendapat pengalaman buruk di rumah sendiri, didalam keluarga sendiri. Eh karena suatu sebab, malah ia dibully dan disakiti secara fisik maupun batin oleh anak-anak sebayanya di lingkungan sekolah. Tentunya hal ini akan sangat berpengaruh besar bagi perkembangan si anak tadi. Tentunya pengaruh yang dimaksud disini adalah pengaruh buruk, pengaruh yang dapat membuat si anak menjadi semakin terpuruk.
Maka dari itu, peran orang tua, keluarga, masyarakat, guru pembimbing dan teman-teman si anak broken home ini sangatlah penting didalam menentukan hal apa yang kiranya akan ditempuh dan dihadapi si dia di masa depan nanti. Apakah ia akan menjadi seorang yang baik, dewasa dan bijaksana. Atau mungkin menjadi orang yang tidak berguna di masyarakat dan selalu menebar ketakutan ?. Atau malah menjadi orang yang menyusahkan bagi dirinya sendiri dan orang lain ?. Semuanya tentu tergantung dari usaha anda dalam membimbing si anak tadi ke jalan yang lebih baik.
# Anak broken home ketika di sekolah ?
1. Anak biasa
Jika perlakuan dan kepedulian anggota keluarga serta lingkungan yang ada di sekitar anak broken home ini cukup baik. Dalam artian cara mendidik dan membimbing si anak tadi. Maka otomatis si anak juga akan menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang baik. Menjadi anak yang dewasa, bijaksana, atau mungkin menjadi anak yang biasa-biasa dan normal saja. Sama halnya dengan teman-teman sekelas atau satu sekolahan lainnya. Mereka dapat berkomunikasi, bergaul dan berbicara dengan baik dan normal seperti biasa.
2. Anak yang nakal
Jika anggota keluarga dan lingkungan si anak tadi tidak baik dalam mendidik, membimbing, melindungi dan menjaga si anak korban keluarga broken home ini. Maka bisa jadi si anak tersebut akan berperilaku buruk. Mudah terbawa arus pergaulan yang negatif dan suka membuat kenakalan dan keonaran disana-sini.
Jadi tak heran, banyak kasus dimana anak korban broken home ini memiliki banyak kasus buruk di sekolah. Misalnya seperti bertindak kasar pada temannya, suka membully, bahkan dengan gurunya saja berani dan melawan.
3. Anak yang pendiam
Jika si anak ini suka memendam perasaan dan masalahnya sendiri. Dia enggan untuk melibatkan orang lain. Apalagi jika si anak memiliki bakat kepribadian introvert. Maka bisa jadi si anak akan menjadi pribadi yang pendiam saat berada dikelas atau di sekolahan. Ia akan menjadi anak yang pasif, tidak suka cari masalah dan tidak mau membuat masalah. Sehingga pada akhirnya ia akan enggan mengemban tugas atau tanggung jawab dan bersikap ogah-ogahan.
4. Anak yang terbully
Nah, tipe yang terakhir ini cukuplah miris. Sudah mendapat pengalaman buruk di rumah sendiri, didalam keluarga sendiri. Eh karena suatu sebab, malah ia dibully dan disakiti secara fisik maupun batin oleh anak-anak sebayanya di lingkungan sekolah. Tentunya hal ini akan sangat berpengaruh besar bagi perkembangan si anak tadi. Tentunya pengaruh yang dimaksud disini adalah pengaruh buruk, pengaruh yang dapat membuat si anak menjadi semakin terpuruk.
Maka dari itu, peran orang tua, keluarga, masyarakat, guru pembimbing dan teman-teman si anak broken home ini sangatlah penting didalam menentukan hal apa yang kiranya akan ditempuh dan dihadapi si dia di masa depan nanti. Apakah ia akan menjadi seorang yang baik, dewasa dan bijaksana. Atau mungkin menjadi orang yang tidak berguna di masyarakat dan selalu menebar ketakutan ?. Atau malah menjadi orang yang menyusahkan bagi dirinya sendiri dan orang lain ?. Semuanya tentu tergantung dari usaha anda dalam membimbing si anak tadi ke jalan yang lebih baik.
Anak broken home ketika di sekolah ?
4/
5
Oleh
Yorn
Semua komentar di moderasi terlebih dahulu. Jadi komen anda tidak akan langsung tampil.